Dalam laga tersebut, Madrid menang 1-0 berkat gol penyerang andalannya, Cristiano Ronaldo, pada babak pertama. Meskipun permainan Los Galacticos tak terlalu impresif, tetapi kemenangan tipis itu sudah mengantar mereka menyamai laju kemenangan beruntun yang pernah dicatatkan pada 1960/61 dan 2011/2012.
Tiga poin dari laga tersebut memastikan Madrid lolos ke fase knock-out dengan status juara grup. Itu artinya, peraih 10 gelar Liga Champions ini akan terhindar dari sesama juara grup ketika menghadapi undian babak 16 besar bulan depan.
Baca juga: Dewi Yull Ungkap Satu Pesan pada Anak-anaknya agar Tak Membenci Ray Sahetapy Usai Bercerai
Ancelotti, yang memimpin Madrid untuk meraih mahkota ke-10 di pentas Eropa pada musim pertamanya menjadi pelatih Si Putih pada 2013/2014, mengatakan bahwa ini merupakan babak terkini dalam sejarah klub.
"Apapun yang dapat kami lakukan tertulis dalam halaman sejarah klub fantastis ini yang merupakan hal bagus," ujar pelatih asal Italia itu, yang telah memenangi Liga Champions bersama AC Milan, sebagai pemain dan pelatih.
"Pujian layak diberikan kepada para pemain, yang memainkan fase fantastis pada musim ini."
Baca juga: Lulus Kuliah Jadi CPNS, Ini 10 Sekolah Kedinasan Sepi Peminat
Madrid telah memenangi semua pertandingan mereka sejak kalah 1-2 dalam derbi Madrid melawan Atletico di Primera Division pada September. Raksasa Liga Spanyol ini pun sangat produktif karena mencetak 57 gol dan hanya kemasukan sepuluh gol.
Nah, akhir pekan ini Ancelotti dan pasukannya berpeluang menorehkan sejarah baru ketika melawan Malaga di kompetisi domestik. Jika berhasil meraih kemenangan pada Sabtu (29/11) ini, maka mereka mempertajam rekor pertama kalinya menuai 16 kemenangan beruntun. Apalagi statistik di tiga pertemuan terakhir selalu menjadi milik Madrid, yang bisa diklik di sini.
Ancelotti juga memberikan sedikit kritikan terhadap performa pasukannya di markas Basel. Meski demikian, mantan pelatih Paris Saint-Germain ini tetap memberikan pujian karena banyak yang membantu pertahanan ketika mereka berada di bawah tekanan.
Baca juga: Kronologi Satpam RS di Bekasi Dianiaya Keluarga Pasien hingga Kejang
"Kami tidak bermain di level normal kami, karena kami lebih lambat daripada biasanya," kata Ancelotti. "Tetapi setelah gol kami mengendalikan permainan dengan baik dan membuat beberapa pengorbanan untuk merapatkan pertahanan."
"Kami sedikit lebih menderita pada babak kedua, ketika lawan bermain dengan lebih banyak intensitas."
"Pada fase musim seperti ini merupakan hal normal saat anda tidak selalu berada dalam penampilan puncak, namun kami menang dengan relatif nyaman dan itu merupakan hal positif."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.