Baliho Muktamar PKB dirusak, foto Cak Imin dirobek

Merdeka.com - Baliho Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang digelar di Surabaya, Jawa Timur pada 30 Agustus mendatang, dirusak orang-orang tak bertanggung jawab, Senin (25/8). Jenis kerusakan pada baliho berukuran sekitar 3 x 4 meter itu, rata-rata hampir sama, yaitu rusak di bagian foto Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar.

Dari pantauan di lapangan, baliho yang memuat logo Muktamar PKB disertai tulisan: "Politik Rahmatan Lil' Alamin" dan foto Muhaimin itu, terpasang di sejumlah titik, yaitu di Jalang Darmo, Jalan A Yani, Jalan Kartini dan di beberapa tempat di Kota Surabaya. Dan semuanya robek pada bagian wajah yang menampilkan foto Cak Imin, panggilan akrab Muhaimin Iskandar.

Ketua DPC PKB Surabaya, Syamsul Arifin dikonfirmasi mengaku belum mengetahui kerusakan baliho yang dipasang oleh pihaknya. "Saya tidak tahu, coba saya konfirmasi panitia," jawabnya singkat.

Sementara Humas Panitia Lokal Muktamar PKB, Sefta Rudianto mengatakan, kalau dia mendapat informasi kerusakan itu, sudah yang kali keduanya. Hanya saja untuk kerusakan baliho Muktamar PKB yang terjadi hari ini, dia belum mengetahuinya.

"Ini sudah terjadi yang kedua kalinya. Tapi yang jelas bukan dari kader internal PKB," ucap politisi muda yang juga seorang jurnalis ini.

Terpisah, Sekretaris DPW PKB Jawa Timur, Thoriqul Haq menegaskan, pengerusakan baliho itu, merupakan ulah orang iseng. Karena itu panitia sudah menyiapkan yang baru sebagai pengganti. "Panitia sudah persiapan (stok) banyak, sehingga kalau nanti ada yang ngerusak lagi ya tidak apa-apa akan kita ganti lagi," kata Thoriq yang juga Ketua Komisi C DPRD Jawa Timur ini berkelakar.

Di tenggarai pengerusakan baliho Muktamar PKB itu erat kaitannya dengan suhu memanas antara Dewan Syuro dengan Dewan Tanfidz DPP PKB maupun rencana terpilihnya kembali Cak Imin sebagai Ketua Umum DPP PKB secara aklamasi.

Namun Thoriq kembali menegaskan, semua saran khususnya dari NU untuk kemajuan PKB akan dibahas di Muktamar nanti. "Kita berterima kasih karena masih banyak kiai-kiai yang menginginkan PKB besar," pungkas politisi asal Lumajang. (mdk/did)