Musim lalu Lallana tampil cemerlang di Premier League bersama Southampton. Menjalani 42 laga di semua kompetisi, gelandang serang 26 tahun itu membukukan 10 gol dan delapan assist. Penampilan inilah yang jadi alasan Liverpool memboyong dengan nilai transfer 25 juta poundsterling.
Tapi perjalanannya dengan Liverpool tak dimulai dengan baik. Karena datang dalam kondisi cedera, pemain internasional Inggris itu terlambat mencapai level kebugaran maksimal dan kesulitan beradaptasi dengan tim.
Tapi memasuki Desember, situasi mulai berbalik untuk Liverpool juga Lallana. Delapan laga dilalui sepanjang bulan ini dan hanya satu kekalahan yang diterima sementara empat lainnya dimenangi. Belum cukup mengesankan memang, tapi anak-anak Merseyside punya bekal cukup untuk menatap tahun baru.
Sementara Lallana mulai kembali ke performa terbaiknya, seiring dengan peran baru yang diembannya dalam pola 3-4-3 yang baru-baru ini mulai dipakai Liverpool. Dalam formasi tersebut, Lallana menempati pos penyerang sayap menemani Philippe Coutinho dan Raheem Sterling. Total sudah tiga gol dan dua assist dicatatkannya sepanjang delapan pertandingan semua ajang di Desember.
"Saya selalu mengatakan tidak mudah untuk pindah dari Southampton tapi para pemain sejauh ini hebat. Saya telah bermain dengan peran lebih sentral dan benar-benar menikmatinya. Luar biasa bisa mendapatkan gol-gol tersebut dan lebih penting lagi adalah performanya," kata Lallana kepada Sky Sports dikutip sportsmole.
"Tekanannya selalu berbeda saat datang ke tim seperti ini. Mungkin karena betapa baiknya penampilan Liverpool sebelumnya, harapan muncul sebagai sebuah kejutan untuk sejumlah pemain baru. Tapi kami menyatu dan nyetel seiring waktu," tambahnya.
(raw/nds)