Kamis, 16 Mei 2024

Penangkapan Terduga Teroris

Satu Buron Teroris Poso Mati Tertembak, 4 yang Lain Diciduk dari Berbagai Lokasi

Dari tangan kelima DPO, polisi juga menyita beberapa barang bukti seperti senjata api dan beberapa butir peluru.

Editor: Gusti Sawabi
SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO
PENGAMANAN VVIP - Personel Satuan Bravo 90 Anti Teror - Paskhas TNI AU mengamankan tamu VVIP dalam simulasi anti teror di Lapangan Udara Abdulrachman Saleh Malang, Kamis (27/11/2014). Latihan gabungan ini untuk mempersiapkan pasukan menhadapi aksi terorisme terhadap pejabat negara. SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO 
- Transpose +

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lima DPO terorisme ditangkap oleh Detasemen Khusus 88 dan Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah di beberapa lokasi berbeda di Poso sepanjang Sabtu (10/1/2015).

Dari tangan kelima DPO, polisi juga menyita beberapa barang bukti seperti senjata api dan beberapa butir peluru.

Karo Penmas Mabes Polri, Kombes Pol Agus Rianto mengatakan DPO yang ditangkap pertama yakni Ilham Syafii yang ditangkap pukul 10.15 WITA di Desa Bungadidi, Dusun Beringin, Kecamatan Tanalili, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

Penangkapan bermula saat pukul 09.45 WITA tersangka melintas di jalan desa. Lalu tersangka melihat kendaraan tim dan curiga. Akhirnya tersangka lari ke arah perkebunan sehingga tim melakukan pencarian dan pengejaran.

"Saat diperkebunan target melakukan perlawanan sehingga terjadi baku tembak yang mengakibatkan tersangka meninggal dunia," ucap Agus.

Keterlibatan Ilham Syafii yakni pendukung pendanaan teror kelompok MIT, ikut dalam pelatihan militer bersama kelompok Santoso dan Daeng Koro. Dia juga pernah menjadi kurir kelompok MIT pimpinan Santoso dan Daeng Koro. Dia pun mengetahui persembunyian DPO teroris.

Dari tangan Ilham Syafii, polisi berhasil menyita barang bukti berupa : satu pucuk senjata pistol jenis Browning hi power automatic kaliber 9 mm, peluru 5 butir kaliber 9 mm, satu handphone jenis Samsung, dan pisau lipat merek Eiger.

Selanjutnya pukul 11.30 WITA, tim menangkap DPO atas nama Ipul alias Saiful Jambi ditangkap di jalan pulau sabang.

"Keterlibatan Ipul ialah terlibat Tadrib 2010 di daerah topoyo (Sulbar), dan bersama-sama membuat bom dengan tersangka yang sudah tertangkap di rumah Oca," ungkap Agus.

Selain itu, Ipul juga pernah menjadi kurir logistik MIT, menerima kiriman dana dari ikhwan-ikhwan di luar Sulteng serta berperan sebagai pengurus keuangan kelompok MIT. Dia juga membantu menyembunyikan DPO Daeng Koro serta Santoso.

Kemudian ditangkap pula DPO bernama Rustam alias Ape, pukul 12.15 WITA, di Jalan Mentawai, Kayamanya.

Keterlibatannya yakni ikut pelatihan militer di Morowali tahun 2007, membantu mengurus pembelian logistik kelompok MIT, membantu pengurusan keuangan dan pemberi dana operasi tuturuga morowali, hingga membantu pelarian, menyembunyikan DPO Daeng koro atas nama sabar dan Santoso.

"Terakhir pukul 14.15 WITA ditangkap tersangka Hasan dan Istrinya Ros dengan barang bukti uang tunai Rp23 juta lebih. Keteribatan mereka menerima dan mengirim pada kelompok Santoso untuk mendukung logistik," kata Agus.

BERITATERKAIT
  • AA
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2024 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
    About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan