Waketum Golkar versi Munas Jakarta Yorrys Raweyai menyatakan bahwa dirinya telah melakukan otokritik terhadap partainya sejak akhir 2010. Ketika itu dirinya mensinyalir adanya konspirasi.
"Pada reformasi kita bertahan sedemikian rupa karena waktu itu tahun 1998 kita jadi common enemy. Tapi pada era Ical (Aburizal Bakrie/Ketum Golkar 2009-2014) ada konspirasi yang ingin mengubah Golkar menjadi partai lain," ujar Yorrys dalam acara silaturahmi AMPG di Kantor DPP Golkar, Jl Anggrek Nely Murni, Slipi, Jakarta Barat, Senin (22/12/2014).
Upaya konspirasi itu menurut Yorrys merepresi otokritik yang dilontarkan oleh dia. Dia juga menyebut bahwa ada pula upaya mempertahankan Golkar di kelompok tertentu yang menjauhkan Golkar dari doktrin awal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tri sukses ini kemudian diubah menjadi catur sukses (sukses kaderisasi, sukses konsolidasi, sukses pileg, dan sukses pilpres), sementara manajemen diubah jadi matriks. Parahnya lagi di zaman Ical itu catur sukses tak ada yang sukses," sebut Yorrys.
Sekarang Golkar terbelah dua antara kubu Ical dan kubu Agung Laksono. Yorrys pun berharap kader-kader AMPG tak ikut-ikut kubu mana pun dan tetap menjadi satu.
"Jadi mulai besok jangan ada yang bilang 'saya kubu Agun', 'saya kubu Priyo', 'saya kubu Melki', 'saya kubu Doli'," ucap Yorrys.
(bpn/jor)