TEMPO.CO, Palembang - Pramugari Air Asia QZ8501 yang hilang kontak, Khairunissa, sempat menyandang status sebagai mahasiswa sebelum akhirnya memutusakan menjadi pramugari pada awal 2013. (Baca: Puing Diduga Air Asia Ditemukan Nelayan Ahad Lalu)
Masa kuliah Anis--sapaan Khairunissa--dilalui tanpa halangan berarti, sehingga dia sempat akan mengerjakan tugas akhirnya. Nilai Anis terbilang bagus dibanding mahasiswa lainnya yang seangkatan. (Baca: 2 Jejak Tuntun Pencarian Air Asia yang Hilang)
Bibi Anis, Asniati, merupakan salah satu orang yang memahami hari-hari Anis selama hampir 22 tahun ini. Menurut Asniati, keponakannya itu memutuskan cuti kuliah dari Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya karena tertarik meniti karier di maskapai penerbangan Air Asia. (Baca: Pilot Air Asia Pernah Terbangkan Pesawat Tempur)
Keluarga sempat memintanya memikirkan secara matang keputusan itu. Namun keluarga menerima pilihan Anis setelah mendapat penjelasan. "Kalau tidak salah, menjelang skripsi, dia minta stop sementara dari Unsri untuk kerja di Air Asia," tutur Asniati, Senin, 29 Desember 2014. (Baca: Berburu Air Asia, Ada Sulap Tim Elite Basarnas)
Sepanjang Senin, kediaman Anis masih ramai dikunjungi sanak saudara. Mereka mendoakan agar bungsu dari tiga bersaudara itu ditemukan. Tampak pula Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin hadir memberikan dukungan moril. "Tadi, keluarga menyatakan kesiapan mereka menerima kenyataan apa pun karena ini musibah," kata Alex. (Baca juga: Ombak dan Arus Ganas di Titik Hilang Kontak Air Asia)
PARLIZA HENDRAWAN
Topik terhangat:
AirAsia | Banjir | Natal dan Tahun Baru | ISIS | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Jokowi: Papua Sangat, Sangat, Sangat Kaya, namun...
Akuisisi Bloomberg TV oleh Bosowa Rampung 2 Bulan
Harga Pertamax Turun Bulan Depan