Selasa, 14 Mei 2024

Pesawat Airasia Jatuh

Khawatir Jenazah-jenazah Tercecer, Tim SAR tak Angkat Badan Pesawat

Tim SAR gabungan menunda pengangkatan badan utama (main body) pesawat AirAsia QZ8501 dari dasar Laut Jawa setelah mengetahui kondisinya sudah hancur

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Gusti Sawabi
BBC News Asia
The section of the plane bears part of AirAsia s company slogan - Now everyone can fly 

TRIBUNNEWS.COM, PANGKALAN BUN - Tim SAR gabungan menunda pengangkatan badan utama (main body) pesawat AirAsia QZ8501 dari dasar Laut Jawa setelah mengetahui kondisinya sudah hancur setengah bagian dan masih banyak jenazah di dalamnya.

Mereka khawatir ada jenazah-jenazah atau bagian tubuhnya di badan pesawat akan tercecer hingga terbawa arus bawah laut jika badan pesawat yang telah hancur setengah bagian itu diangkat ke permukaan laut.

"Sehingga kami mencoba mengangkut satu per satu jenazah dan memasukkannya ke kantong jenazah agar tidak terbawa arus. Kalau kami langsung buka dan angkat, khawatir kalau ada bagian dari (tubuh) korban yang terbawa arus," kata Direktur Operasional Basarnas, Marsekal Pertama SB Supriyadi di Posko Utama Pencarian, Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Jumat (23/1/2015).

Dengan kondisi seperti itu pula membuat tim SAR gabungan kembali ke skenario awal untuk lebih dulu mengevakuasi satu per satu jenazah dari dalam badan pesawat.

"Jika seluruh jenazah bisa terangkat, operasi dilanjutkan dengan pengangkatan body pesawat. Kami upayakan terangkat seluruhnya," ujarnya.

Pesawat AirAsia QZ8501 yang terbang dari Surabaya ke Singapura pada Minggu, 28 Desember 2014, jatuh di perairan Selat Karimata, Kalteng. Saat kejadian, pesawat nahas tersebut mengangkut 155 penumpang dan 7 awak pesawat.

Hingga Jumat (23/1/2015) atau hari ke-27 masa pencarian, tim SAR gabungan telah menemukan dan mengevakuasi 65 jenazah. Sebagian besar penumpang dan awak diperkirakan masih banyak terperangkap di dalam badan pesawat.

Rencananya, tim penyelam kembali ke lokasi badan pesawat untuk mengevakuasi sejumlah jenazah di dalamnya dengan lebih dulu menyingkirkan serpihan dan kabel-kabel yang melintang.

Saat ini, ada lima kapal dengan sejumlah tim penyelam dan peralatan untuk membantu proses evakuasi jenazah dan sejumlah komponen penting pesawat.

(Abdul Qodir)

BERITATERKAIT
  • AA
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2024 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
    About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan