Raja Abdullah II saat berdiri untuk foto dalam sesi pelatihan militer pada Juli 2014.(The Royal Hashemite Court/Instagram)
KOMPAS.com — Sejumlah jet tempur F-16 Jordania melancarkan 20 serangan udara terhadap beberapa posisi ISIS pada Kamis (5/2/2015) setelah keluarnya deklarasi Raja Abdullah II untuk mengobarkan perang melawan kelompok militan itu. Deklarasi itu muncul setelah ISIS mengeksekusi secara brutal pilot Jordania, Moaz al-Kasasbe, yang sebelumnya ditangkap ISIS. Al Kasasbe, berdasarkan video yang beredar di internet, dimasukkan ke dalam kerangkeng besi lalu dibakar hidup-hidup.
Raja Abdullah II, seorang mantan komandan pasukan khusus Jordania, telah berjanji untuk menyerang kaum militan itu secara keras di pusat benteng-benteng pertahanan mereka.
Lihat Foto
Raja Abdullah II saat berbicara dengan sejumlah pejabat militer dalam sebuah latihan.(The Royal Hashemite Court/Instagram)
Kemarin beredar kabar bahwa Sang Raja memimpin sendiri serangan udara itu. Namun, Pemerintah Jordania membantah keterlibatan Raja dalam serangan udara itu. Raja berusia 53 tahun itu dijuluki "Warrior King" selama 35 tahun berdinas di militer.
Menurut biografinya, Raja Abdullah II masuk Royal Military Academy Inggris di Sandhurst tahun 1980 dan kemudian menjadi pilot helikopter serbu Cobra. Pada November 1993, saat masih sebagai pangeran, dia menjadi Komandan Pasukan Khusus Jordania. Tiga tahun kemudian, dia mengubah Unit Pasukan Khusus Jordania yang kecil menjadi seperti saat ini, yaitu Komando Operasi Khusus (SOCOM) yang elite, yang bisa dibilang sebagai yang terbaik di Timur Tengah.
Lihat Foto
Raja Abdullah II menghadiri sebuah seremoni militer di Jordania.(The Royal Hashemite Court/Instagram)
Sering mengikuti pelatihan bersama pasukan khusus AS, pasukan khusus Jordania terdiri dari sekitar 14.000 personel dan dapat berkontribusi untuk memerangi ISIS di wilayah yang tak terjangkau serangan udara Jordania.
Lihat Foto
Raja Abdullah II memiloti helikopternya saat mengunjungi sejumlah tempat di kerajaannya(The Royal Hashemite Court/Instagram)
Sebagai kepala monarki konstitusional, prajurit karier itu memegang kekuasaan yang besar.
Raja Abdullah II berbicara dengan tentara setelah makan bersama.(The Royal Hashemite Court/Instagram)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Polantas di Bundaran HI Mengaku Tak Tahu soal Video "Kopaja Setor" https://megapolitan.kompas.com/read/xml/2015/02/06/15331251/Polantas.di.Bundaran.HI.Mengaku.Tak.Tahu.soal.Video.Kopaja.Setor.https://asset.kompas.com/crops/9Dcf0FiZhA6afNeWmm4xAZiNCio=/0x0:0x0/195x98/data/photo/2015/02/06/1511234IMG-20150206-142527t.jpg