Sabtu 28 Jun 2014 06:20 WIB

JK Lelah Klarifikasi Kampanye Hitam

Rep: Andi Mohammad Ikhbal/ Red: Esthi Maharani
Jusuf Kalla tiba di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta Selatan, Kamis (26/6).

REPUBLIKA.CO.ID, TARAKAN -- Cawapres Jusuf Kalla (JK) menilai serangan kampanye hitam terhadap pasangan calon Jokowi-JK semakin kencang. Ia berharap selama bulan puasa ini, tidak ada lagi upaya menyudutkan pihak lawan dengan cara menyebarkan isu fitnah.

"Kalau saya hanya menyindir. Kalau fitnah itu dosa, apalagi mau puasa," kata JK kepada Republika di Tarakan, Kalteng, Jumat (27/6).

Menurut dia, serangan kampanye hitam terhadap Jokowi-JK semakin kencang, ia mengaku lelah untuk mengklarifikasinya. Fitnah tersebut dianggap mempunyai pengaruh besar terhadap lumbung suaranya yakni kalangan masyarakat bawah dan nahdiyin.

Sejumlah isu seperti keislaman Jokowi, adanya darah PKI dalam diri capres tersebut dan sertifikasi guru, dinilai sudah sangat keterlaluan. Itulah kenapa dalam setiap kampanyenya JK terus memberikan penjelasan kepada publik, itu tak benar.

"Kalau masalah kampanye hitam, itu sudah jadi prinsip kami, tidak akan melakukan itu. Kalau harus menyerang balik, kami pakai langkah /fair/," ujar dia.

JK menyatakan, seperti saat ia memberikan tantangan adu mengaji Jokowi dan Prabowo, justru mereka langsung diam. Terbukti kalau apa yang selama ini diisukan ke publik adalah bohong. Memasuki bulan puasa, ia berpesan, tak ada lagi kampanye hitam.

Dia menambahkan, untuk kalangan bawah, ia tidak bisa banyak membahas soal visi misi atau program ke depan yang dinilai terlalu tinggi. JK hanya menyampaikan, apa yang menjadi persoalan mereka seperti lapangan kerja, pendidikan dan kesehatan.

"Selain itu, karakter pemilih itu adalah mengikuti suara dari tokoh masyarakat serta alim ulama setempat. Itulah kenapa dia selalu kunjungan ke mereka agar klarifikasi isunya mudah," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement