Ini Alasan Mengapa ISIS Cepat Menyebar di Indonesia

Ini Alasan Mengapa ISIS Cepat Menyebar di Indonesia

- detikNews
Senin, 25 Agu 2014 22:45 WIB
Jakarta - Organisasi yang menggunakan kekerasan mulai menjamur di Indonesia. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) hal tersebut dikarenakan ISIS adalah kelanjutan dari Al Qaeda.

"ISIS tidak lain kelanjutan Al Qaeda. Punya kesamaan tujuan Islamic khalifad, Islamic syariah. Organisasi teroris di Indonesia adalah Al Qaeda. Jadi punya kesamaan tujuan. Tidak heran, begitu ada declare, otomatis seluruh tokoh-tokoh dan radikalis di Indonesia mendukung. Itu yang dipakai sebagai mindset mereka," kata Kepala BNPT Irjen Pol Ansyad Mbaai dalam Diskusi 'Indonesia Merespon Ancaman ISIS' di Hotel Borobudur, Jakpus, Senin (25/8/2014).

Menurut Ansyad, jika diperhatikan tempat-tempat di Indonesia yang muncul deklarasi berbaiat adalah persis kantong-kantong yang dipakai para teroris bersembunyi selama ini. Itu adalah tempat-tempat pihak berwajib menangkap para teroris.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seperti di Ciputat, Bekasi, Bima, Jatim, Poso. Di Kalsel, Bengkulu, Medan. Di situ tempat kita menangkap teroris selama ini. Bahkan orang-orangnya yang sudah biasa, yang pernah pergi ke Afghanistan. Sekarang mereka otomatis langsung mendukung itu (ISIS)," kata Ansyad.

"Ini menjadi kendala, mereka di Afghanistan berlatih militer, bagaimana membenahi senjata. Ini yang menjadi masalah. Mereka sekarang berangkat ke Suriah. Ini yang perlu kita waspadai," lanjut mantan Kapolda Sumut Ini.

Selain hal tersebut, penyebaran lewat cyber menjadi satu lagi penyebab mengapa ISIS cepat beredar di Indonesia. Kemen Kominfo, disebut Ansyad, telah berusaha memblok video, gambar, dan ajakan provokatif untuk bergabung dengan ISIS. Namun hal itu tidaklah mudah.

"Kalau hari ini diblok, besok bisa muncul lagi. Mereka posting bisa di berbagai tempat. Misal di jaringan dari Indonesia, kita tutup, pindah ke Cina terus pindah ke Jerman. Untuk itu juga diperlukan kerjasama internastional. Bagi negara yang sudah punya IT advance, kita harap bisa bekerja sama," Ansyad memaparkan.

"Untuk mendisturb teroris networking lewat cyber ini. Jika kita kalah dari teroris tentang cyber ini jangan harap bisa melawan teroris," tutup Ansyad.

(ear/vid)