Ketika terpilih menjadi Presiden, maka artinya Jokowi harus mengurus Indonesia yang sangat luas, dari Sabang sampai Papua. Hal ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi politisi PDIP itu.
Wilayah Indonesia yang terdiri dari daratan, lautan dan pulau-pulau kecil akan menjadi menjadi tantangan tersendiri bagi Jokowi.
Menurut Luky, saat menjabat Gubernur, Jokowi hanya menangani Provinsi Jakarta. Dia bisa leluasa pindah dari satu kampung ke kampung lain. Pengamanan yang ada juga tidak terlalu ketat seperti saat ini.
"Kalau Ahok kan enak, wilayahnya cuma Jakarta, orang SMS atau diinfokan lewat media sosial, misal jalan rusak. Bisa langsung di cek sama stafnya dan diperbaiki," ucap Luky.
Selain soal demografi, mental para Pegawai Negeri Sipil (PNS) juga menjadi tantangan berat. Membuat PNS memiliki mental rajin dan disiplin agar bisa melayani rakyat dengan baik juga menjadi PR bagi Jokowi.
"Selain itu bagaimana menjinakan PNS, bagaiamana revolusi mental? Saya enggak punya jawaban atau bisa mau potong generasi, tapi itu akan sulit," ujar Luky.
Di kesempatan yang sama, Dosen Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya, Surya Tjandra, mengatakan Jokowi membutuhkan masyarakat sipil untuk mendukungnya menjalani pemerintahan, mengingat Jokowi kemungkinan akan mendapat pertentangan dari partai politik di parlemen.
"Jokowi akan butuh masyarakat sipil. Di titik tertentu kekuatan dia ada di masyarakat," kata Surya.
(slm/ndr)