JAKARTA, KOMPAS.com -- Calon presiden Prabowo Subianto, menyebutkan, Bangsa Indonesia sering mengagumi bangsa asing. Ia pun menyinggung kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap media asing.
"Rasa rendah diri masyarakat, dibawah sadar, perlakuan oleh bangsa kita (pada bangsa lain), justru merendahkan martabat. Saya merasakan kita terlalu kagum dengan bangsa lain," kata Prabowo saat Dialog Kebudayaan di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu (28/6/2014).
Pasca perang dunia, kata Prabowo, pengaruh globalisasi terhadap Indonesia sangat besar. Salah satu akibatnya, terbentuk iklim intelektual yang mengutamakan nilai budaya barat. Suka atau tidak suka, menurut Prabowo, hal ini terjadi di Indonesia. Hal tersebut juga tercermin dalam kepercayaan masyarakat terhadap media asing.
"Kalau ada koran asing. Sydney Morning Herald, atau Reuters mengatakan si A sedang meningkat, seluruh elit kita, 'oh iya'. Kalau London sudah bilang A, kita percaya," sebut Prabowo.
Jika informasi datang dari luar, menurut mantan Danjen Kopassus ini, masyarakat dengan serta merta memercayainya. Ini sikap reaktif dari masyarakat Indonesia. Padahal, menurut Prabowo, Indonesia memiliki tenaga ahli sendiri. Namun, tidak dipercaya oleh bangsa Indonesia.
Prabowo juga menduga, berita yang dibuat oleh media asing tersebut, dikutip dari berita Indonesia. "Padahal dia (media asing) juga ngutip orang kita juga," tuding Prabowo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.