Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivis '66 Yakin Jokowi Mampu Atasi Korupsi

Kompas.com - 04/07/2014, 20:27 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Tokoh aktivis '66, Sofjan Wanandi, yakin capres Joko Widodo mampu mengatasi masalah korupsi di Indonesia. Tokoh aktivis '66 lainnya, Fahmi Idris, pun menyebutkan, pasangan Jokowi-Jusuf Kalla telah merencanakan program untuk memberantas korupsi.

"Hampir seluruh dunia mencemooh. Kita berada paling bawah (peringkat pemerintah bersih). Indonesia itu padat korupsi," ujar Sofjan di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (4/7/2014).

Menurut Sofjan, tindakan korupsi ada hampir di semua ruang kehidupan, bahkan di level penegak hukum. Ia pun menyebut kepolisian sebagai lembaga paling korup di Tanah Air.

"Polisi, jaksa, hakim, kita sama-sama tahulah, luar biasa transaksinya," kata Sofjan.

Sofjan juga menyebut DPR sebagai lahan korupsi. Banyak tokoh-tokoh di DPR yang terjerat korupsi. Selain itu, Sofjan mengatakan, hal yang sama ada pada level pejabat daerah. Mulai dari bupati hingga gubernur, semua sudah ada yang menjadi tersangka, ada pula yang sudah divonis dengan hukuman.

Tak hanya itu, Sofjan juga menyayangkan sikap pemerintah yang dari waktu ke waktu tidak berupaya untuk menegakkan hukum. Akibatnya, oknum-oknum ini melakukan korupsi dengan bebas. Sofjan menekankan perlunya perubahan terhadap kasup korupsi yang merajalela tersebut. Ia menganggap, Jokowi mampu melakukannya.

"Perubahan mendasar perlu dilakukan. Saya yakin, Jokowi punya kemampuan hasrat dan integritas dalam mengatasi ini. Saya kurang yakin dengan yang lain," tutur Sofjan.

Berbicara hal yang sama, Fahmi Idris mengatakan, Jokowi-JK telah merancang program untuk memberantas korupsi. "Keduanya menyatakan secara clear. Bahkan saat di KPK, anggaran KPK akan dinaikkan. Tim penyidik akan dilipatgandakan," ujar Fahmi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com