JAKARTA, KOMPAS.com — Tokoh aktivis '66, Sofjan Wanandi, yakin capres Joko Widodo mampu mengatasi masalah korupsi di Indonesia. Tokoh aktivis '66 lainnya, Fahmi Idris, pun menyebutkan, pasangan Jokowi-Jusuf Kalla telah merencanakan program untuk memberantas korupsi.
"Hampir seluruh dunia mencemooh. Kita berada paling bawah (peringkat pemerintah bersih). Indonesia itu padat korupsi," ujar Sofjan di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (4/7/2014).
Menurut Sofjan, tindakan korupsi ada hampir di semua ruang kehidupan, bahkan di level penegak hukum. Ia pun menyebut kepolisian sebagai lembaga paling korup di Tanah Air.
"Polisi, jaksa, hakim, kita sama-sama tahulah, luar biasa transaksinya," kata Sofjan.
Sofjan juga menyebut DPR sebagai lahan korupsi. Banyak tokoh-tokoh di DPR yang terjerat korupsi. Selain itu, Sofjan mengatakan, hal yang sama ada pada level pejabat daerah. Mulai dari bupati hingga gubernur, semua sudah ada yang menjadi tersangka, ada pula yang sudah divonis dengan hukuman.
Tak hanya itu, Sofjan juga menyayangkan sikap pemerintah yang dari waktu ke waktu tidak berupaya untuk menegakkan hukum. Akibatnya, oknum-oknum ini melakukan korupsi dengan bebas. Sofjan menekankan perlunya perubahan terhadap kasup korupsi yang merajalela tersebut. Ia menganggap, Jokowi mampu melakukannya.
"Perubahan mendasar perlu dilakukan. Saya yakin, Jokowi punya kemampuan hasrat dan integritas dalam mengatasi ini. Saya kurang yakin dengan yang lain," tutur Sofjan.
Berbicara hal yang sama, Fahmi Idris mengatakan, Jokowi-JK telah merancang program untuk memberantas korupsi. "Keduanya menyatakan secara clear. Bahkan saat di KPK, anggaran KPK akan dinaikkan. Tim penyidik akan dilipatgandakan," ujar Fahmi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.