KABAR hilangnya pesawat AirAsia QZ 8501, yang notabene merupakan low cost carrier, menjadi bahan perbincangan di media sosial. Beberapa pengguna media sosial mempertanyakan keamanan dari maskapai penerbangan murah.
Beberapa pengguna media sosial bahkan menganggap pesawat yang digunakan low cost carrier tidak aman, setelah pesawat AirAsia QZ 8501 rute Surabaya-Singapura dinyatakan hilang. Namun, anggapan miring ini langsung dibantah oleh Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia (Asita), Asnawi Bahar.
“Kalau kita bicara tidak aman, itu tidak betul. Setiap penerbangan sudah ada regulasi dari masing-masing negara, mungkin mereka (AirAsia-red) melakukan efisiensi, tetapi tetap ada yang namanya pengawasan,” ujarnya kepada Okezone, Senin (29/12/2014).
AirAsia hilang, pesawat murah dianggap tidak aman (Foto: Heru Haryono/Okezone)
Lebih lanjut, Asnawi Bahar menilai bahwa hilangnya AirAsia QZ 8501 bukan masalah apakah maskapai tersebut low cost carrier atau tidak. Dirinya berpendapat bila hilangnya pesawat berjenis Airbus A320-200 ini murni sebagai kecelakaan.
“Saya menilai ini kecelakaan murni, entah itu karena fenomena alam, human error, ataupun mesin. Jadi, kalau melihat sisi tidak aman itu, kita harus berpikir positif, karena airlines yang terbang diawasi ketat oleh negara,” tuturnya. (yac)
(Tuty Ocktaviany)