Share

Pesawat CN-235 Sisir Perairan Utara Bangka Belitung

ant , Jurnalis · Selasa 30 Desember 2014 14:22 WIB
https: img.okezone.com content 2014 12 30 337 1085674 pesawat-cn-235-sisir-perairan-utara-bangka-belitung-PeWrZtbOyM.jpg Pesawat CN-235 sisir perairan utara Bangka Belitung (Foto: Antara)
A A A

SURABAYA - Pesawat CN 235 TNI AL melakukan formasi square dengan memutar-mutar untuk menyisir wilayah di atas perairan sebelah utara Bangka Belitung guna membantu mencari jejak hilangnya AirAsia QZ8501.

Kasubdispenum TNI AL Kolonel Laut (P) Suradi Agung Slamet dalam keterangan resmi di Surabaya, Selasa (30/12/2014), melaporkan, operasi pencarian hilangnya pesawat nahas dengan pesawat TNI AL itu dipimpin kapten pilot Mayor Laut (P) Bambang Edy Saputro dan copilot Lettu Laut (P) Bintang.

Penyisiran pada hari kedua itu melakukan penerbangan dari radial 095 derajat dari Tanjung Pandan dengan jarak 142 nautical mil sampai ke radial 118 derajat dengan jarak 197 nautical mil yang dilakukannya hingga tiga kali penerbangan yang masing-masing selama tiga jam.

Pesawat intai maritim dari Skuadron Udara 800 TNI AL bernomor P-861 ini memiliki mission system yang dilengkapi radar dan kamera canggih yang bisa mendeteksi secara rinci kapal maupun benda-benda lain yang berada di laut, sehingga akan membantu mempermudah pencarian pesawat AirAsia QZ 8501 yang telah hilang kontak sejak Minggu, 28 Desember pagi.

Sebagai pengawak alat canggih tersebut yakni Tactical Coordinator Mayor Laut (P) Slamet Riyanto yang juga sudah terbiasa menjadi co-pilot, sementara sebagai Survailance Pilot Officer Lettu Laut (P) Ardilas, sedangkan Flight Engineer adalah Kapten Laut (P) Wawan.

"Kendati beberapa kali harus berhadapan dengan cuaca buruk, Mayor Laut (P) Bambang Edy Saputro dapat mengendalikan pesawatnya dengan mulus, happy landing, hingga seluruh penumpang memberikan applaus," katanya.

Pesawat CN 235 milik TNI AL itu melakukan operasi pencarian hilangnya pesawat Air Asia QZ 8501, karena pesawat kebanggaan TNI AL itu kebetulan sedang berada di Tanjung Pinang dalam rangka mengangkut sejumlah wartawan untuk meliput penenggelaman dua unit kapal ikan berbendera Thailand di Perairan Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau.

Selain itu, TNI AL juga telah menerjunkan 11 KRI, dua pesawat intai maritim, satu tim selam, satu tim Pasukan Katak, dan tiga tim Denjaka.

Pada Senin, 29 Desember siang kemarin, TNI AL juga mengerahkan 675 personel Satuan Reaksi Cepat Penangulangan Bencana (SRCPB) Korps Marinir yang ditambah dengan 53 pasukan khusus Marinir dari Batalyon Intai Amfibi dan Denjaka untuk diterjunkan di hutan sekitar perkiraan lokasi jatuhnya pesawat untuk melakukan pencarian.

Para prajurit Batalyon Intai Amfibi dan Denjaka ini diterjunkan melalui Helikopter ke perahunya yang akan diturunkan pada saat proses pencarian, karena itu Korps Marinir TNI AL juga mengerahkan empat perahu cepat bernama Sea Rider dan enam unit perahu karet.

Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang dikerahkan memiliki kemampuan menyasar detak sinyal Emergency Located Transmitter (ELT) pesawat. ELT berfungsi memberikan sinyal keberadaan kepada menara penerima.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(put)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini