Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaesang Tidak Pernah Mengaku sebagai Anak Pejabat

Kompas.com - 22/11/2014, 11:45 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Kaesang Pangarep (19) tidak pernah mengaku sebagai anak pejabat Indonesia selama menempuh pendidikan di Anglo-Chinese School (International) di Singapura.

Hal itu dikatakan salah seorang guru putra bungsu Presiden Joko Widodo tersebut. Menurut guru Fisika, Ho Wee Kwong, Kaesang selalu rendah hati soal keluarganya.

"Tidak ada yang tahu soal statusnya (sebagai anak Presiden Indonesia). Dia naik bus seperti siswa-siswa lainnya. Bahkan, kepada guru-guru pun, dia tidak pernah bilang bahwa dia anak wali kota (Solo) atau gubernur (DKI Jakarta), atau anak presiden," tutur Ho kepada harian Singapura, The Straits Times.

"Dia hanya bilang namanya Kaesang dan ayahnya seorang pengusaha," lanjut Ho.

Kaesang sendiri mendapat tepuk tangan paling heboh dari teman-temannya selama acara tersebut.

Seperti diberitakan, Jokowi dan Iriana menghadiri acara wisuda Kaesang di Singapura, Jumat (21/11/2014) malam. Kehadiran Jokowi dan Iriana mendapat sambutan meriah dari siswa ASCI dan para tamu undangan acara wisuda tersebut.

Orang nomor satu di Indonesia itu pun melayani permintaan teman-teman putranya untuk selfie.

Selain Jokowi dan Iriana, kakak Kaesang, Kahiyang Ayu, juga menghadiri wisuda itu. Pada akhir wisuda, Kahiyang memberi seikat balon kepada sang adik.

"Saya sangat bangga kepadanya dan memberi semangat selama dia bersekolah di sini," kata Kahiyang.

Jokowi sendiri mengungkapkan kebahagiaannya bisa menghadiri wisuda putra bungsunya itu. "Saya bahagia dan berterima kasih kepada ASCI karena sudah membantu dalam mendidik anak saya," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, dia menyekolahkan anaknya ke luar negeri untuk melatihnya agar menjadi mandiri.

Saat ditanya mengenai saran yang dia berikan kepada Kaesang, Jokowi menjawab, "Tahun lalu dia bilang ingin melanjutkan ke SMU (Singapore Management University), tetapi saya tidak tahu."

Kaesang sendiri mengaku mendapat motivasi dari sang ayah, yang sering meneleponnya untuk memberi masukan dan semangat. "Bapak berpesan untuk selalu beribadah," ujar Kaesang.

Dia mengaku belum membicarakan rencana selanjutnya tentang pendidikannya dengan sang ayah. "Saya belum membicarakannya dengan Bapak... tetapi mungkin manajemen bisnis," kata Kaesang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 23 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 23 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com