Waspadai Penyakit Kencing Tikus

Tahun lalu, penyakit yang ditularkan oleh tikus ini menyerang empat warga dan salah satunya meninggal dunia

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Ikrob Didik Irawan

Laporan Reporter Tribun Jogja, Hari Susmayanti

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Warga Gunungkidul yang tinggal di wilayah perbatasan diimbau untuk mewaspadai penyebaran penyakit leptospirosis selama musim penghujan.

Tahun lalu, penyakit yang ditularkan oleh tikus ini menyerang empat warga dan salah satunya meninggal dunia.

Kepala Bidang Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Gunungkidul, Sumitro mengatakan, wilayah Gunungkidul memang bukan endemik penyebaran penyakit leptoapirosis.

Namun warga tetap dihimbau untuk waspada karena wilayah Gunungkidul berbatasan langsung dengan daerah yang cukup rawan penyebaran penyakit tersebut.

Dari pemetaan yang dilakukan, setidaknya enam kecamatan rawan penyebaran leptospirosis. Yakni Semin, Ngawen, Nglipar, Gedangsari, Panggang dan Ponjong.

"Di daerah perbatasan dengan wilayah pertanian rawan terhadap penyebaran leptospirosis. Kami mengimbau kepada warga untuk waspada terhadap penyakit ini," katanya, Minggu (23/11/2014).

Dia menjelaskan, penyakit ini ditularkan melalui kencing tikus. Jika kencing tikus yang sudah terinfeksi virus leptoapirosis bercampur dengan air baik yang ada di sawah maupun aliran air lainnya, maka berpotensi besar bisa menular ke manusia.

Virus leptospirosis dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui luka terbuka. "Kan bisa menular melalui luka terbuka. Makanya, kami mengimbau kepada warga untuk menjalankan pola hidup sehat dengan membiasakam cuci tangan atau kaki," jelasnya.

Selrengkapnya simak di Tribun Jogja cetak edisi Senin (24/11) halaman 5. (tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2024 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved