Selasa, 18 Maret 2025

JK Ragukan Penduduk Nunukan Jadi Warga Negara Malaysia

K meragukan soal kabar tersebut, sebab tidak mudah berpindah kewarganegaraan

Nurmulia Rekso Purnomo/Tribunnews.com
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla atau yang akrab dipanggil JK dalam konfrensi pers di Istana Wakil Presiden RI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2014). JK ditemani Sekretaris Wakil Presiden, Mohamad Oemar. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berubahnya kewarganegaraan ratusan penduduk di Nunukan, Kalimantan Utara menjadi perhatian Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). JK meragukan soal kabar tersebut, sebab tidak mudah berpindah kewarganegaraan karena banyaknya persyaratan yang harus dipenuhi.

"Tidak mudah orang menjadi warga negara Malaysia. Karena tidak mudah anda langsung datang kemudian jadi warga negara, di sini saja susah, apalagi Malaysia," katanya di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat(14/11/2014).

Menurut JK bila ada usaha-usaha dari Pemerintah Malaysia untuk mencaplok wilayah Indonesia dengan cara perpindahan kewarganegaraan tersebut, maka aparat-aparat pemerintah di perbatasan pasti bereaksi. Jika ada sengketa wilayah perbatasan, JK percaya hal itu bisa diselesaikan baik-baik.

"Kita kan ada tentara di perbatasan, ada polisi ada patok patok yang telah disetujui, kalau mereka mengklaim kembalilah ke masalah yang akan dipertahankan masalah hukum kita tentu akan bicarakan baik-baik," ujarnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Anggota DPRD Nunukan, Ramli mengatakan seluruh warga desa Kinokot, sudah pindah kewarganegaraan menjadi Warga Negara Malaysia. Hal itu dikarenakan pemerintah Malaysia lebih bisa menjanjikan perbaikan taraf hidup masyarakat.

JK mengakui dahulu sempat terjadi eksodus dari Indonesia ke Malaysia, dan hal itu sebagian besar dilakukan oleh warga Sulawesi Selatan . Awalnya mereka mendatangi negri Jiran untuk bekerja, hingga beranak-pinak di Malaysia. Anak-anak mereka kemudian menjadi warga negara Malaysia.

"Karena mereka lahir disitu sekolah disitu kemudian jadi warga negara. karena tidak mudah anda langsung datang kemudian jadi warga negara," ujarnya.

Berita Rekomendasi
  • AA

    Medium

    Large

    Larger

    KOMENTAR

    Berita Terkini

    © 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
    About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan