Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lama Memendam, Khofifah Ungkap Pesan Terakhir Gus Dur

Kompas.com - 27/12/2014, 22:01 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa ingin menyampaikan rahasia yang dipendamnya bertahun-tahun saat hadir di acara Haul Kelima Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, di Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (27/12/2014) malam.

Rahasia yang ingin ia ungkapkan adalah pesan mendiang Gus Dur beberapa saat sebelum wafat pada 30 Desember 2009 silam.

"Ada amanat Gus Dur yang mudah-mudahan malam ini, saya punya keberanian menyampaikan kepada keluarga beliau," kata Khofifah di sela-sela acara haul.

Ia mengungkapkan, sejak dua tahun sebelum wafat, Gus Dur pernah memintanya menuliskan sebuah kalimat di batu nisan tempat peristirahatan akhirnya. Pesan itu diulang dan disampaikan Gus Dur pada Khofifah sebanyak tiga kali dan terakhir kali diucapkan di media Oktober 2009.

"Tiga kali beliau pesan kepada saya. Mbak, kalau saya meninggal, tolong di batu nisan saya ditulisi 'The Humanist Died Here'," kata Khofifah menirukan ucapan Gus Dur saat itu.

Sebagai seorang pemimpin, kata Khofifah, Gus Dur dikenal sebagai tokoh pluralisme dan multikulturalisme yang bergerak karena hati nuraninya. Ia menilai, Gus Dur sebagai figur yang memiliki sisi kemanusiaan di atas rata-rata.

"Jadi mudah-mudahan hari ini saya berani menyampaikan itu. Karena selama ini saya pendam. Saya pernah tanya kepada beberapa teman, ada yang pernah diberi pesan seperti saya, tapi saya belum mendapatkan kesamaan pesan itu," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPR Gelar Rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang, Puan dan Cak Imin Absen

DPR Gelar Rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang, Puan dan Cak Imin Absen

Nasional
Kolaborasi Kunci Kecepatan Penanganan Korban, Rivan A Purwantono Serahkan Santunan untuk Korban Laka Bus Ciater

Kolaborasi Kunci Kecepatan Penanganan Korban, Rivan A Purwantono Serahkan Santunan untuk Korban Laka Bus Ciater

Nasional
Hujan Pemicu Banjir Lahar di Sumbar Diprediksi hingga 22 Mei, Kewaspadaan Perlu Ditingkatkan

Hujan Pemicu Banjir Lahar di Sumbar Diprediksi hingga 22 Mei, Kewaspadaan Perlu Ditingkatkan

Nasional
Revisi UU MK Disepakati Dibawa ke Paripurna: Ditolak di Era Mahfud, Disetujui di Era Hadi

Revisi UU MK Disepakati Dibawa ke Paripurna: Ditolak di Era Mahfud, Disetujui di Era Hadi

Nasional
BMKG: Hujan Lebat Pemicu Banjir Lahar di Sumbar Diprediksi sampai Sepekan ke Depan

BMKG: Hujan Lebat Pemicu Banjir Lahar di Sumbar Diprediksi sampai Sepekan ke Depan

Nasional
Sekian Harta Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendi yang Dicopot dari Jabatannya

Sekian Harta Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendi yang Dicopot dari Jabatannya

Nasional
Pemerintah Disebut Setuju Revisi UU MK Dibawa ke Rapat Paripurna untuk Disahkan

Pemerintah Disebut Setuju Revisi UU MK Dibawa ke Rapat Paripurna untuk Disahkan

Nasional
Hari Ketiga di Sultra, Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro dan Bagikan Bansos Beras

Hari Ketiga di Sultra, Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro dan Bagikan Bansos Beras

Nasional
Ketua Dewas KPK Sebut Laporan Ghufron ke Albertina Mengada-ada

Ketua Dewas KPK Sebut Laporan Ghufron ke Albertina Mengada-ada

Nasional
Revisi UU MK yang Kontroversial, Dibahas Diam-diam padahal Dinilai Hanya Rugikan Hakim

Revisi UU MK yang Kontroversial, Dibahas Diam-diam padahal Dinilai Hanya Rugikan Hakim

Nasional
MK Akan Tentukan Lagi Status Anwar Usman dalam Penanganan Sengketa Pileg

MK Akan Tentukan Lagi Status Anwar Usman dalam Penanganan Sengketa Pileg

Nasional
Sidang Putusan Praperadilan Panji Gumilang Digelar Hari Ini

Sidang Putusan Praperadilan Panji Gumilang Digelar Hari Ini

Nasional
Mati Suri Calon Nonpartai di Pilkada: Jadwal Tak Bersahabat, Syaratnya Rumit Pula

Mati Suri Calon Nonpartai di Pilkada: Jadwal Tak Bersahabat, Syaratnya Rumit Pula

Nasional
Anak SYL Minta Uang Rp 111 Juta ke Pejabat Kementan untuk Bayar Aksesori Mobil

Anak SYL Minta Uang Rp 111 Juta ke Pejabat Kementan untuk Bayar Aksesori Mobil

Nasional
PKB Mulai Uji Kelayakan dan Kepatutan Bakal Calon Kepala Daerah

PKB Mulai Uji Kelayakan dan Kepatutan Bakal Calon Kepala Daerah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com