JAKARTA - Direktur Kompetisi PSSI, Tomy Welly memberikan sedikit perbandingan antara kebijakan pemerintah Malaysia dengan Indonesia, khususnya dalam pengembangan pemain muda di dunia sepakbola. Menurut pengamat sepakbola tersebut, pemerintah Malaysia khususnya Menpora setempat lebih peduli dalam pengembangan pemain muda di negara juara Piala AFF 2010 itu dibandingkan di Indonesia.
“Pada 2013 lalu, Menpora Malaysia memanggil pelatih berkebangsaan Malaysia yang menjadi staf pelatih di Bayern Muenchen junior guna ditunjuk sebagai direktur pengembangan pemain muda di negara jiran itu. Pelatih itu dikontrak selama lima tahun dan ditargetkan membawa Malaysia lolos ke Piala Dunia U-17 pada 2019 mendatang. Dan yang terpenting, biaya kontrak pelatih tersebut ditanggung oleh Menpora Malaysia,” ujar Tomy, Sabtu (20/12/2014).
Towel – sapaan akrab Tommy Welly menambahkan pemerintah khususnya Menpora jangan melakukan intervensi, karena hal tersebut sangat ditabukan oleh FIFA. “Intervensi dilarang oleh FIFA, namun bila hal yang dimaksudkan adalah suport seperti pembangunan infrastruktur itu bagus,” imbuhnya.
Pengembangan pemain muda menjadi salah satu hal yang sedang dibenahi oleh induk organisasi sepakbola yang berdiri pada 1930 tersebut. Ditunjuknya Pieter Huistra sebagai Direktur Teknik PSSI yang lebih peduli dalam pengembangan pemain muda menjadi salah satu contoh kalau PSSI berkeinginan membangun sepakbola Indonesia. Pria asal Belanda tersebut diharapkan dapat menerapkan ilmu yang didapatnya selama berkarir sebagai pemain dan pelatih kepada generasi penerus sepakbola Indonesia.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(FAP)
