Harga semen turun, Menteri Rini pede BUMN kuasai pasar lokal
Merdeka.com - Pemerintah sepakat menurunkan harga semen produksi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp 3.000 per sak. Penurunan harga semen hanya berlaku bagi produksi PT Semen Indonesia.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menjelaskan penurunan harga ini sejalan dengan penurunan harga minyak dan efisiensi produksi perseroan sehingga dapat menurunkan harga jual semen.
"Sehingga harga per sak dikurangi Rp 3.000. Ini murni corporate action dari Semen Indonesia Group untuk memberikan perbaikan terhadap perekonomian Indonesia," ujarnya di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (16/1).
Penurunan harga semen ini membuat Rini yakin PT Semen Indonesia dapat menguasai pangsa pasar di Tanah Air. "Mereka juga punya proyek baru untuk menambah produksi semen yakni satu di Rembang dan Semen Padang. Ini akan menambah kapasitas pangsa pasar," jelas dia.
Harga semen milik PT Semen Indonesia diturunkan Rp 3.000 menjadi Rp 51.000-Rp 53.000 per sak ke konsumen. Sebelumnya, harga semen eceran berada pada kisaran Rp 54.000-Rp 56.000 per sak.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian, Sofyan Djalil, mengaku pemerintah telah menyiapkan sanksi jika ada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak menurunkan harga semennya. Penurunan harga semen sebesar Rp 3.000 per sack itu dikarenakan ikut turunnya biaya produksi dari sisi bahan bakar.
"Harga semen group biaya produksi menurun maka menurun juga ke masyarakat. Kalau tidak ada, akan ada sanksi," ujarnya saat ditemui di Istana Negara, Jakarta.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Industri semen domestik mengalami kontraksi pada kuartal I tahun 2024 terutama segmen semen kantong (ritel).
Baca SelengkapnyaTriyono khawatir kenaikan harga minuman manis dalam kemasan nantinya akan membebani daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaSejak 10 Maret 2024, Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kilogram (kg).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketua Perpadi Jakarta ini mengatakan penurunan harga mencapai Rp700-1.000 per kilogram di Cipinang.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak.
Baca SelengkapnyaPemicu masih mahalnya harga beras disebabkan oleh pola konsumsi beras dan masa tanam hingga panen.
Baca SelengkapnyaPenurunan harga beras terlihat dari menurunnya harga gabah kering panen di tingkat produsen.
Baca SelengkapnyaSejumlah wilayah sentra produksi kini telah memasuki musim panen raya.
Baca SelengkapnyaSelain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.
Baca Selengkapnya