Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Ganasnya Cuaca Saat Cari Air Asia QZ8501

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Tim Basarnas Indonesia menengok ke arah luar jendela pesawat Hercules C-130 saat mencari pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak di selat Karimata, Belitung Timur, Bangka Belitung, 29 Desember 2014. (AP Photo)
Tim Basarnas Indonesia menengok ke arah luar jendela pesawat Hercules C-130 saat mencari pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak di selat Karimata, Belitung Timur, Bangka Belitung, 29 Desember 2014. (AP Photo)
Iklan

TEMPO.CO, Pangkalan Bun - Cuaca tak menentu di perairan Laut Jawa membuat pencarian pesawat Air Asia QZ8501 yang hilang sejak Ahad, 28 Desember 2014, terhambat. (Baca: Ahok Doakan Air Asia: Semoga Tuhan Beri Kecerdasan)

Pada Selasa pagi, 30 Desember 2014, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) memberangkatkan dua pesawatnya, yakni Hercules dan CN-295 dari Landasan Udara Halim Perdanakusumah. Kedua pesawat fokus melakukan pencarian di dua wilayah yang berdekatan dengan lokasi terakhir pesawat Air Asia terdeteksi. (Baca: Pengamat: Serpihan Air Asia Bisa Saja Terbawa Arus)

Namun dalam perjalanan, cuaca buruk menghambat pencarian. Awan tebal dan hujan gerimis menyambut tim yang melakukan pemantauan di perairan sebelah selatan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Tempo yang ikut dalam tim, merasakan pesawat CN-295 yang dikomandoi Panglima Komando Operasional TNI AU 1 Marsekal Muda A. Dwi Putranto terguncang-guncang cukup hebat saat memasuki wilayah udara yang berawan tebal. (Baca: 70 Kapal Nelayan Pantura Ikut Cari Air Asia)

Pesawat terus berupaya menghindari awan dan hujan. Pilot kemudian menerbangkan pesawat berputar-putar pada ketinggian 500 kaki di atas permukaan laut. Dari ketinggian ini, tampak Laut Jawa bergejolak. (Baca: Nelayan Ramai-ramai Bantu Cari Pesawat Air Asia)

Gelombang tinggi membuat pengamatan semakin sulit untuk mencari sisa-sisa pesawat Air Asia. Sepanjang penerbangan, pilot tak pernah mematikan lampu peringatan agar penumpang memasang sabuk pengaman. Butiran air membasahi jendela pesawat. (Baca: Air Asia, Ditemukan Serpihan Pesawat di 3 Lokasi)

"Kami fokus di sekitar titik terakhir kontak pesawat Air Asia," kata Dwi. Dia memerintahkan pilot untuk terbang lebih rendah dan terus mengitari area perairan yang diduga kuat jadi tempat menghilangnya Air Asia jurusan Surabaya - Singapura itu. (Baca: Air Asia Hilang, Pengasuh Bayi Ini Batal Berlibur)

Meski cuaca tak bersahabat, kegigihan tim akhirnya terbayar. Pada sekitar pukul 09.30, di atas Perairan Pangkalan Bun, Dwi yang tak pernah melepaskan pandangannya dari jendela pesawat menunjuk ke sebuah benda berwarna jingga yang mengambang di laut. Pesawat kemudian berputar, kemudian kru membuka pintu belakang burung besi yang biasa digunakan untuk berlatih terjun payung itu. (Baca: Cari Air Asia, Pilot TNI Lihat Tubuh Manusia)

Angin kencang langsung menyeruak ke dalam kabin saat bokong pesawat terkuak lebar. Semua penumpang yang terdiri dari wartawan dan kru diminta mengencangkan sabuk pengaman. Dwi lalu mengajak dua fotografer yang membawa lensa telefoto untuk mendekat ke bibir pintu. Mereka memakai rompi pengaman yang dikaitkan ke tali baja di atas kabin. Pilot menurunkan ketinggian, tak lama, Dwi menunjuk benda yang dia lihat. (Baca: Keluarga Penumpang Air Asia Akan ke Belitung)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Satu jam lamanya pesawat berputar-putar. Lokasi pengamatan hari ini hanya berjarak 10 kilometer dari titik terakhir Air Asia terdeteksi radar. Persisnya, 190 kilometer arah selatan Pangkalan Bun. Satu per satu benda mencurigakan terlihat. Mulai dari benda persegi yang mirip jaket pelampung, lempengan besar berwarna putih, serpihan-serpihan kecil, sampai benda berwarna jingga terang yang berbentuk seperti silinder. Di kokpit, seorang kru duduk di antara pilot dan kopilot. Dia sibuk merekam radar dan mencatat koordinat benda-benda yang ditemukan. (Baca: Usai Anjlok, Saham Air Asia Mulai Pulih)

"Maunya barang-barang itu kita ambil, tapi kalau pakai pesawat enggak mungkin, harus pakai helikopter," kata Dwi. Dia tak mau menyatakan benda-benda misterius itu berasal dari pesawat yang hilang, "Harus diteliti dulu." Meski begitu, keberadaan benda-benda ini sangat mencurigakan, "Soalnya letaknya berdekatan dan tercecer tak jauh dari koordinat terakhir AirAsia." (Baca: Di Mana Pelampung Diduga Air Asia Ditemukan?)

Dwi menyuruh pilot mendarat di Pangkalan Bun. Hanya satu jam beristirahat, dia langsung kembali terbang. Namun kali ini Dwi menumpang helikopter Super Puma. "Ini mau ke lokasi tadi, kami upayakan barang-barang itu bisa kami ambil, supaya lebih yakin." Rencananya tim TNI AU dan Badan SAR Nasional akan mengambil dengan cara menurunkan anggota TNI AU yang terlatih, dari atas helikopter ke permukaan laut menggunakan tali. (Baca: Cari Air Asia, Basarnas Pantau Serpihan di Bangka)

Awan tebal masih menyelimuti langit Pangkalan Bun. Sebetulnya, Dwi ingin menunggu cuaca membaik sebelum helikopter terbang. "Tapi takutnya barang-barang itu terbawa arus, lebih baik terbang sekarang." Super Puma berwarna loreng hijau-hitam yang terparkir di Lanud Iskandar Pangkalan Bun dinyalakan. Tak sampai sepuluh menit, helikopter mengudara, seakan tak mau kalah oleh awan dan gerimis. (Baca juga: Tim Pencari Air Asia Temukan Benda Mirip Pelampung)

PRAGA UTAMA



Topik terhangat:

AirAsia | Banjir | Natal dan Tahun Baru | ISIS | Susi Pudjiastuti

Berita terpopuler lainnya:
Jokowi: Papua Sangat, Sangat, Sangat Kaya, namun... 
Akuisisi Bloomberg TV oleh Bosowa Rampung 2 Bulan
Harga Pertamax Turun Bulan Depan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pendapatan Indonesia AirAsia Melonjak jadi Rp 6,62 Triliun, Apa Saja Komponen Pendorongnya?

1 hari lalu

Pesawat A330-900 AirAsia X
Pendapatan Indonesia AirAsia Melonjak jadi Rp 6,62 Triliun, Apa Saja Komponen Pendorongnya?

Direktur Utama Indonesia AirAsia Veranita Yosephine membeberkan komponen pendorong lonjakan pendapatan perusahaan pada tahun 2023.


Indonesia AirAsia Bukukan Pendapatan Rp 6,62 Triliun Sepanjang 2023, Meningkat 75,24 Persen

2 hari lalu

Direktur Utama PT AirAsia Indonesia Tbk. Veranita Yosephine Sinaga  dan Direktur  PT AirAsia Indonesia TbkJurry Soeryo Wiharko (tengah) saat Public Expose PT AirAsia Indonesia Tbk, Kamis 16 November 2023. (Tempo | Joniansyah Hardjono)
Indonesia AirAsia Bukukan Pendapatan Rp 6,62 Triliun Sepanjang 2023, Meningkat 75,24 Persen

Manajemen Indonesia AirAsia sedang aktif dalam memperoleh sumber pendanaan melalui beberapa skema potensial.


Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

19 hari lalu

Tony Fernandes. REUTERS/Romeo Ranoco
Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.


Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

21 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan (kedua dari kanan) dan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi (kedua dari kiri) saat acara High Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) Indonesia dan Tiongkok ke-4 di Labuan Bajo, Timur Nusa Tenggara, Jumat (19 April 2024). ANTARA/HO-Kementerian Koordinator Bidang Kelautan dan Perikanan
Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.


Indonesia AirAsia Tebar Promo Tiket 20 Persen untuk 28 Rute Internasional, Tiket Bisa Dipesan Hari ini

21 hari lalu

Pesawat Airbus A320 milik maskapai AirAsia di Terminal 3, Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Maret 2012. PT Indonesia AirAsia resmi mengoperasikan 17 unit pesawat Airbus A320 dan berencana mengoperasikan 34 unit Airbus A320 hingga 2015. Dok. TEMPO/Jacky Rachmansyah
Indonesia AirAsia Tebar Promo Tiket 20 Persen untuk 28 Rute Internasional, Tiket Bisa Dipesan Hari ini

Maskapai penerbangan berbiaya hemat Indonesia AirAsia menawarkan promo hemat 20 persen untuk pembelian tiket penerbangan di 28 rute internasional.


Dampak Erupsi Gunung Ruang, Indonesia AirAsia Batalkan Seluruh Penerbangan Menuju Kota Kinabalu

25 hari lalu

Penerbangan perdana Indonesia AirAsia dengan kode QZ 526 dari Bandara Internasional Soekarno Hatta (CGK) mendarat dengan sukses di Bandara Internasional Kota Kinabalu (BKI) pada Selasa 6 Februari 2024, pukul 15.55   waktu setempat. TEMPO /JONIANSYAH HARDJONO
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Indonesia AirAsia Batalkan Seluruh Penerbangan Menuju Kota Kinabalu

Maskapai penerbangan Indonesia AirAsia membatalkan dua penerbangan dari dan menuju Kota Kinabalu, Malaysia akibat sebaran abu vulkanik Gunung Ruang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.


KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

30 hari lalu

Petugas mengevakuasi bangkai kendaraan yang mengalami kecelakaan di Tol Jakarta-CIkampek KM 58, Karawang Timur, Jawa Barat, Senin, 8 April 2024. Kecelakaan yang  melibatkan tiga kendaraan yaitu Bus Primajasa, Grand Max dan Daihatsu Terios tersebut mengakibatkan 12 orang tewas. ANTARA/Awaludin
KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

KNKT memiliki investigator dan sekretariat untuk membantu proses investigasi kecelakaan di Indonesia, termasuk di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek.


Mudik Lebaran 2024, Indonesia AirAsia Sediakan 62 Penerbangan Tambahan

38 hari lalu

Penerbangan perdana Indonesia AirAsia dengan kode QZ 526 dari Bandara Internasional Soekarno Hatta (CGK) mendarat dengan sukses di Bandara Internasional Kota Kinabalu (BKI) pada Selasa 6 Februari 2024, pukul 15.55   waktu setempat. TEMPO /JONIANSYAH HARDJONO
Mudik Lebaran 2024, Indonesia AirAsia Sediakan 62 Penerbangan Tambahan

Maskapai penerbangan Indonesia AirAsia menyediakan 62 penerbangan tambahan atau sekitar 11.160 kursi pada arus mudik Lebaran 2024.


AirAsia Beri Diskon Penerbangan ke Luar Negeri saat Lebaran

41 hari lalu

AirAsia Beri Diskon Penerbangan ke Luar Negeri saat Lebaran

Maskapai penerbangan AirAsia memberikan diskon tiket penerbangan langsung ke luar negeri. Harga mulai Rp 389.000.


AirAsia Tebar Promo Tiket Pesawat Lebaran, Penerbangan Internasional Rp 389 Ribu

41 hari lalu

Penerbangan perdana Indonesia AirAsia dengan kode QZ 526 dari Bandara Internasional Soekarno Hatta (CGK) mendarat dengan sukses di Bandara Internasional Kota Kinabalu (BKI) pada Selasa 6 Februari 2024, pukul 15.55   waktu setempat. TEMPO /JONIANSYAH HARDJONO
AirAsia Tebar Promo Tiket Pesawat Lebaran, Penerbangan Internasional Rp 389 Ribu

Maskapai penerbangan berbiaya hemat Indonesia AirAsia meluncurkan promo tiket pesawat rute internasional dengan hargaspesial. Harga tiket dimulai dari Rp 389 ribu.