Berita Jepang | Japanesestation.com

Pada klimaks acara Upacara Kelulusan Jessica Veranda dari JKT48, Veranda tampil di panggung dengan mengenakan gaun berwarna ungu, dengan membawa sehelai kertas berisi surat yang ia bacakan di hadapan ratusan penggemarnya di Balai Sarbini, 22 April 2017 lalu. Inilah isi surat tersebut!

Terimakasih telah datang ke upacara kelulusanku hari ini. Akhirnya, aku bisa bicara untuk kalian. Tak terasa waktu berlalu dengan cepat, lebih cepat dari hari di kalender. Rasanya, baru kemarin ikut audisi, masih Ve yang pendiam, malu menyapa atau memulai percakapan. Latihan juga selalu ditungguin sama Mama.

Bertemu teman pertamaku, Nabilah...pertama lihat Kinal, aku panggilnya Kak Devi. Ingat saat pertama ia menghampiriku, mengajak ngobrol dengan mengajak bercanda bersama. Sampai saat ini aku bersyukur ia masih menjadi sahabat terbaikku. Pertama ketemu kak Melody dan Frieska, aku pikir anak kembar. Sampai sebelahnya Shania, aku memberanikan diri memulai percakapan dengan memuji sepatu latihannya yang kebetulan warnanya biru. ‘Sepatunya bagus, ya’, terus Shania cuma senyum, tapi aku mikir ‘Anak ini manis banget ya’. Aku inget waktu itu Shania masih mudaa banget.

Terus pertama aku lihat Ayana, aku nggak berani ngajak ngobrol karena  kupikir dia nggak bisa ngomong Bahasa Indonesia.Terus inget dulu kalau pulang latihan selalu bareng Beby sama Mamanya. Aku juga inget dulu Sonia selalu ngintil ke manapun Stella melangkah. Gaby, jujur sebenernya aku mulai notis Gaby gara-gara dari waktu audisi dia udah jadi bahan bercandaan karena tingkahnya dari dulu ajaib.

Sudah 5 tahun lebih,  selama itu aku belajar banyak hal di sini. Karena semua teman-teman, fans dan staff nggak pernah nyerah ngajarin aku. Belajar untuk terbuka, lebih aktif lagi saat di panggung, bagaimana menjadi performer yang baik, bagaimana menjadi profesional, dan belajar menerima kritik.

Untuk member, mungkin kalian pernah merasa sedih karena waktu kalian habis di sini. Jarang bisa main sama teman atau bahkan kumpul sama keluarga. Tapi percayalah, bila kamu telaah lebih dalam lagi , kamu nggak sia-sia menghabiskan waktu remajamu di JKT48. Bisa ada di grup ini adalah pengalaman yang tidak bisa dialami oleh semua remaja seusia kita. Staff selalu menjadi teman dewasa yang selalu membantu kita supaya lebih baik lagi, selalu sabar dengan sikap masing-masing member yang beragam.

Fans juga telah menjadi sumber penyemangat aku. Aku nggak pernah menyangka kalau seorang Jessica Veranda bisa punya banyak orang yang sayang dan peduli untuknya. Mereka telah berjuang dan terkadang berkorban hanya untuk mendukung aku. Kalian bahkan selalu menjadiinspirasi aku. Untuk aku yang tidak punya teman waktu SMA, kalian adalah keberadaan yang sangat berharga. Terimakasih banyak.

Saat masuk JKT48, terus terang aku nggak tahu ke depannya akan menjadi seperti apa. Bahkan nggak menyangka, kalau JKT48 bakal membawa banyak perubahan dalam hidup aku. Grup yang sekarang telah menjadi bagian terbesar dari hidup aku. Dulu, aku seperti orang yang bangun tembok penghalang untuk melindungi diri sendiri. Aku takut melihat hal seperti apa di luar sana. JKT48 pelan-pelan menghancurkan tembok itu. Bahkan, tanpa aku sadari, tiba-tiba tembok yang aku bangun sendiri sudah tidak ada. Tembok itu perlahan hilang. Dari situ aku menyadari bahwa JKT48 adalah bagian terpenting dalam hidup aku.

Kelulusan ini adalah langkah awal untuk menunjukkan hasil dari bentukan diri kita.untuk menunjukkan hasil dari pelajaran yang aku dapat di sini.Saat di luar sana nanti, aku akan berusaha terus menjaga nama baik JKT48. Meskipun aku udah  bukan lagi member JKT48, tapi, aku yang sekarang berkat JKT48. Aku bangga pernah menjadi bagian dari grup ini. Lima tahun ini adalah masa hidup yang tak akan pernah aku lupakan. Sebuah kebanggaan, rasa sayang dan cinta yang kuterima adalah kristal yang berharga dalam ingatanku. Selama waktu terus berjalan, memori kita abadi. Terimakasih banyak. Jessica Veranda.”

Selesai membacakan surat perpisahannya, Veranda kembali mempersembahkan sebuah lagu solo untuk para penggemarnya. Lagu sendu Perbuatan Angin Malam membawa perasaan para penggemar menjadi semakin haru-biru. Sebagai lagu terakhir pertunjukan malam itu, lagu So Long! Dibawakan dengan apik oleh Veranda dan para senbatsu lagu tersebut. Special effect berupa turunnya salju pun makin menambah suasana keharuan lagu perpisahan tersebut, hingga sebagian anggota JKT48 pun tak kuasa menahan tangis harunya.

Setelah lagu berakhir, latar belakang panggung menunjukkan sebuah jam yang jarumnya terus berdetik, menuju angka 12 malam. Sihir magis yang menjadikan sorang Jessica Veranda pun akhirnya terhenti tepat pada saat jarum jam tersebut menyentuh angka 12. Sosok sang bidadari badai itu pun menghilang di bawah hujan salju, ditelan kegelapan, mengakhiri acara upacara kelulusan ini.

Sampai jumpa, Ve! Terimakasih atas kenangan indah yang kamu berikan selama ini! Semoga sukses selalu menyertaimu di luar sana!