- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Pasca penyerangan kepada penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK, Novel Baswedan, lembaga antirasuah itu memastikan tidak akan mengubah langkah-langkah strategi dalam menangani dan memberantas korupsi.
“Pucuk Pimpinan KPK menyatakan keprihatinan mendalam atas kejadian penyerangan Novel Baswedan. Hari ini kami segera melakukan evaluasi, terkait dengan sistem pengawalan terhadap semua penyidik,” jelas Wakil Ketua KPK, Basaria Panjaitan, di Yogyakarta, Selasa 11 April 2017.
Menurutnya, KPK sebenarnya sudah memiliki sistem pengawalan terhadap pimpinan maupun penyidik sejak lama. Insiden yang menimpa Novel ini akan menjadi kunci utama titik lemah sistem pengawalan yang selama ini diterapkan.
“Entah nantinya penambahan pengawalan atau pengetatan prosedur pengawalan yang akan diterapkan, kami bahas di rapat,” tuturnya.
Saat disinggung mengenai apakah penyidik KPK tidak memiliki hak membawa senjata api, Basaria menegaskan setiap penyidik memiliki hak dan kewenangan membawa serta mempergunakan senjata yang disediakan.
Namun, beberapa penyidik mengaku merasa tidak nyaman membawa senjata api.
Ia juga menambahkan, terlepas dari kasus tersebut, KPK tetap menjalankan program pemberantasan dan penanganan kasus korupsi.