Jokowi Teriakkan Anti Impor di Depan Pedagang Pasar

Kompas.com - 28/06/2014, 18:41 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


NGANJUK, KOMPAS.com - Calon presiden Joko 'Jokowi' Widodo meneriakan anti impor di depan ratusan pedagang di Pasar Sukomoro, Nganjuk, Jawa Timur, Sabtu (28/6/2014) siang.

"Impor beras, bawang merah, semua harus dihentikan, setuju?" teriak Jokowi. "Setuju," jawab para pedagang pasar dan warga yang turut hadir dalam kampanye itu.

Jokowi menegaskan, jika dirinya dan Jusuf Kalla terpilih menjadi presiden dan wakil presiden 2014, keduanya tak akan mengulang kebijakan impor seperti yang dilaksanakan pemerintah saat ini. Jokowi menegaskan bahwa petani Indonesia mengalami kerugian atas kebijakan impor itu.

Komoditas yang diproduksi petani menjadi tak laku karena sering impor. Imbasnya, kesejahteraan petani Indonesia pun tak kunjung membaik.

"Saya yakin petani Indonesia bisa produksi ini semua sendiri. Asalkan diberi subsidi, diberi perhatian pemerintah," ujar Jokowi.

"Senengnya impar impor, impar impor. Kalau impor yang untung siapa?" tanya Jokowi. "Negara lain," jawab pedagang kompak.

Jokowi mengkritik pemerintah saat ini tidak memiliki keinginan yang kuat soal ketahanan pangan. Oleh sebab itu, banyak komoditas yang sebenarnya dimiliki petani Indonesia tapi memilih untuk mengimpor dari negara lain.

"Pokoknya jangan impor. Tanah kita ini masih sangat luas. Kita bisa sendiri," ujar Jokowi.

Jokowi berada di pasar sejak pukul 12.20 WIB hingga 12.55 WIB. Kedatangan Jokowi menarik seribuan orang, baik pedagang atau masyarakat umum untuk hadir di sana. Warga berebut salam dan berfoto bersama Jokowi. Saat datang, Jokowi disambut oleh sepasang barongsai berwarna merah dan kuning. Dua barongsai tersebut mengantarkan Jokowi dari pintu masuk pasar hingga ke panggung sekitar 10x10 meter yang berada di belakang pasar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
Baca tentang


Terkini Lainnya

Menag: Revitalisasi Asrama Haji Telan Biaya Rp 3,6 Triliun

Menag: Revitalisasi Asrama Haji Telan Biaya Rp 3,6 Triliun

Nasional
Menag: 205 Hotel di Makkah dan 95 Hotel di Madinah Dikontrak untuk Haji RI

Menag: 205 Hotel di Makkah dan 95 Hotel di Madinah Dikontrak untuk Haji RI

Nasional
Menag: Persiapan Pelayanan Haji di Arab Saudi Insyaallah Sudah Final

Menag: Persiapan Pelayanan Haji di Arab Saudi Insyaallah Sudah Final

Nasional
Kemenkes Minta Masyarakat Tetap Waspadai Penyakit DBD

Kemenkes Minta Masyarakat Tetap Waspadai Penyakit DBD

Nasional
Mendikti Nyatakan Kampus Tempat Terbuka, Termasuk Buat TNI

Mendikti Nyatakan Kampus Tempat Terbuka, Termasuk Buat TNI

Nasional
Pimpinan Komisi XIII DPR Minta Polri Buka Kembali Kasus Dugaan Eksploitasi Sirkus OCI

Pimpinan Komisi XIII DPR Minta Polri Buka Kembali Kasus Dugaan Eksploitasi Sirkus OCI

Nasional
Soal Keracunan MBG di Cianjur, Kepala BGN: Ini Sebagai Pembelajaran

Soal Keracunan MBG di Cianjur, Kepala BGN: Ini Sebagai Pembelajaran

Nasional
Kepala BGN Tak Mau Berspekulasi Soal Penyebab Keracunan MBG Cianjur

Kepala BGN Tak Mau Berspekulasi Soal Penyebab Keracunan MBG Cianjur

Nasional
Direktur JAK TV Dijerat Pasal Perintangan Penyidikan, Kejagung Harus Buktikan Penegakan Hukum Terganggu

Direktur JAK TV Dijerat Pasal Perintangan Penyidikan, Kejagung Harus Buktikan Penegakan Hukum Terganggu

Nasional
Komisi X DPR: TNI Jangan Represif dan Ancam Mahasiswa

Komisi X DPR: TNI Jangan Represif dan Ancam Mahasiswa

Nasional
Kemen PPPA Tangani 38 Kasus Kekerasan Anak dari Januari-Maret 2025

Kemen PPPA Tangani 38 Kasus Kekerasan Anak dari Januari-Maret 2025

Nasional
Prabowo Ungkap Perputaran Uang di Desa karena MBG Capai Rp 8 Miliar

Prabowo Ungkap Perputaran Uang di Desa karena MBG Capai Rp 8 Miliar

Nasional
Pimpinan Komisi XIII DPR Soal Kasus Sirkus OCI: Negara Tak Boleh Diam!

Pimpinan Komisi XIII DPR Soal Kasus Sirkus OCI: Negara Tak Boleh Diam!

Nasional
Polri Sedang Cari Data Laporan dari Korban OCI di Tahun 1997

Polri Sedang Cari Data Laporan dari Korban OCI di Tahun 1997

Nasional
Kelancaran Mudik 2025 Dipuji yang Terbaik, Menteri PU: Pemerintah Tambahkan 223,16 Km Ruas Tol 

Kelancaran Mudik 2025 Dipuji yang Terbaik, Menteri PU: Pemerintah Tambahkan 223,16 Km Ruas Tol 

Nasional
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau