Sepakbola

Sekaranglah saatnya menonton Piala Dunia. Lupakan perbedaan agama, politik, warna kulit, ideologi, juga bahasa. Apalagi video Ariel dan Luna Maya. Lupakan pula kesulitan hidup dan urusan-urusan domestik yang mengimpit. Mari menikmati atraksi yang menghibur dan membuat miliaran penduduk dunia tersihir oleh satu olahraga yg menyatukan dunia, sepak bola.

Ini luar biasa! Bagaimana dalam satu bulan selama bulan ini, seakan sebagian besar manusia tersihir untuk memalingkan segala urusannya, sejenak berkonsentrasi pada perhelatan piala dunia sepakbola. Dari masyarakat kelas bawah, dapat dilihat disekitar kita, ketika siaran langsung sepak bola itu ditayangkan, dihampir setiap sudut-sudut jalan bertengger sebuah televisi dengan kerumunan banyak orang berteriak-teriak dalam obsesinya masing-masing. Sampai kelas atas di bar-bar, kafe-kafe dan juga kelompok-kelompok pribadi yang menggelar nonton bareng pertandingan sepak bola. Dead-line pekerjaan, target penjualan, sasaran bulanan, setoran, seakan menjadi nomor dua.

Selama sebulan penuh perhatian kita akan tertuju pada pesta para bintang sepak bola dunia. Seratusan juta penonton Indonesia akan memelototi televisi di rumah, kafe, warung, atau gardu ronda. Mereka begadang, bertaruh kecil-kecilan, dan esok paginya mendengkur atau menguap di meja kerja. Tak perlu heran jika para atasan akan ndak negur anak buahnya terlambat masuk kerja, karena sang atasan juga terlambat kerja. Inilah pertunjukan kolosal yang menurunkan produktivitas kerja lebih dari satu miliar penduduk dunia. Kabar baiknya, semua melakukannya dengan gembira.

Sebenarnya, mengapa sepakbola ini digemari oleh seluruh lapisan masyarakat? Seorang teman pernah saya tanya tentang hal ini. Dan dia memberikan banyak penjelasan kepada saya. Menurutnya, Sepakbola itu bukan hanya sekadar olahraga. Banyak momen-momen dalam satu pertandingan kelas dunia yg bisa dijadikan pelajaran dalam hidup. Salah satu contohnya, Fair Play.

Coba kita tengok, suatu saat pertandingan sedang berjalan, setiap pemain pastilah terpacu detak jantungnya, berkeringat, adrenalin pun memuncak. Sebuah kondisi yang mirip dengan situasi dimana bila terjadi salah paham sedikit saja bisa seketika tersulut emosi seseorang. Salah seorang pemain menggiring bola sambil berlari begitu kencangnya ke jantung pertahanan lawan, dan BRAKK! Dia harus jatuh berguling-guling karena kakinya terganjal salah seorang pemain belakang lawan. Tampak di televisi, seketika itu dia bangun, sang pengganjal pun menghampiri, tapi apa yang terjadi? Mereka berjabat tangan, saling tersenyum, terkadang juga saling memegangkan tangannya ke kepala, dan berlalu melanjutkan pertandingan. Betapa indahnya!

Di lain momen, di tengah pertandingan sedang berlangsung tiba-tiba tampak di tengah lapangan seorang pemain dari kesebelasan negara A, tergeletak berguling-guling kesakitan. Sementara saat itu bola sedang dikuasai salah seorang pemain lawan, sebut dari kesebelasan negara B. Melihat salah seorang dari pemain musuhnya tergeletak tak berdaya, kesebelasan B tidak serta merta mengambil kesempatan, tapi mereka justru menendang bola keluar lapangan agar pertandingan jeda sejenak memberi pertolongan pemain kesebelasan A, lawannyanya. Lagi-lagi betapa indahnya!

Walaupun dua kesebelasan itu adalah lawan yang saling berhadapan, apa yang mereka pertontonkan adalah sebuah kerjasama. Kerajasama untuk saling menjaga sportifitas pertandingan, kerjasama untuk menyuguhkan sebuah tontonan yang menarik bagi para pemirsa pertandingan. Kerjasama untuk masing-masing saling menghargai lawannya yang juga sama-sama berjuang bagi negaranya.

Dalam sebulan penuh ini, kita tidak hanya disuguhi atraksi ciamik dari para pesepakbola ternama didunia, tapi juga diberikan pembelajaran bagaimana kita saling menghormati dan menghargai kepada sesama kita sekalipun dia lawan kita.

Dan sekarang saatnya kita bergembira..!!

“…
The pressure is on
You feel it
But you’ve got it all
Believe it

When you fall get up
Oh oh…
And if you fall get up
Eh eh…

Tsamina mina
Zangalewa
Cause this is Africa

Tsamina mina eh eh
Waka Waka eh eh

Tsamina mina zangalewa
Anawa aa
This time for Africa”

-Waka-Waka by Shakira

One thought on “Sepakbola

Leave a comment