FSPPB: Pemerintah Harus Tanggung Biaya Penambahan Ketahanan Stok BBM
Tuesday, November 12, 2019       17:17 WIB

Ipotnews - Ketahanan stok BBM nasional menurut data PT Pertamina (Persero) rata-rata di atas 20 hari. Sementara di berbagai negara maju ketahanan stok bisa mencapai 3 bulan.
Oleh sebab itu dengan ketahanan stok yang kurang dari 1 bulan ini bagi sebagian pihak menilai sangat rentan bagi kelangsungan industri dan juga mobilitas masyarakat terlebih jika terjadi force majeure.
Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (Fsppb), Arie Gumilar, mengatakan sebenarnya Pertamina mampu untuk menambah ketahanan stok agar bisa lebih dari 30 hari. Namun dengan syarat biaya inventori dan storage ditanggung oleh pemerintah. Jika masih jadi beban Pertamina, hal itu akan sangat memberatkan cash flow perusahaan. Pasalnya saat ini Pertamina harus menanggung beban biaya atas kebijakan pemerintah berupa BBM Satu Harga. Ditambah dengan belum adanya kebijakan menaikkan harga BBM membuat beban Pertamina semakin berat.
"Ketahanan nasional itu untuk kepentingan negara, kalau ketahanan stok tidak jadi beban perseroan berapapun kita siap tergantung dari kebijakan pemerintah, tapi asal yang menanggung biaya adalah permerintah," kata Arie usai menghadiri acara doa bersama dan santunan anak yatim - dhuafa yang diadakan oleh Serikat Pekerja Forum Komunikasi Pekerja dan Pelaut Aktif (SP-FKPPA) di Jakarta, Selasa (12/11).
Dijelaskannya bahwa di negara-negara lain pemerintah mau campur tangan untuk menghandle biaya penyimpanan BBM. Bahkan pemerintahan dari beberapa negara tersebut juga menanggung beban distribusi BBM sehingga badan usaha yang menanganinya tidak terlalu terbebani. Namun sebaliknya Pertamina menanggung semua beban biaya tersebut. Oleh sebab itu apabila ada pihak-pihak tertentu yang menginginkan agar ketahanan stok BBM di Pertamina dinaikkan, harus ada jaminan investasi dari pemerintah supaya tidak membebani perseroan kedepannya.
"Bukan kita nggak sanggup tapi akan menganggu cashflow dan akan nambah cost inventrory dan cost produksi jika itu jadi beban kita. Termasuk biaya pengangkutan, kalau seandainya beban biaya itu ditanggung pemerintah kita optimis harga BBM Pertamina akan lebih kompetitif," ulas dia.
(Marjudin)

Sumber : admin